O2diangkut ke seluruh sel tubuh untuk proses oksidasi oleh . A. Globulin (antibodi) B. Hemoglobin C. Plasma darah D. Fibrinogen
Fungsihemoglobin adalah mengangkut O2 (oksihemoglobin) dan mengangkut CO2 (karbaminohemoglobin). Oksigen ini kemudian akan digunakan oleh masing-masing sel tubuh untuk membentuk energi melalui proses respirasi seluler. Dengan demikian, dalam darah oksigen diangkut ke seluruh tubuh oleh hemoglobin. Semoga membantu yaa! Beri Rating · 0.0 ( 0) Balas
Logamitu sendiri tidak dilemahkan oleh oksidasi. Yang terjadi pada oksidasi adalah munculnya permukaan karat yang pada akhirnya melemahkan struktur logam. Ketika melibatkan oksigen, proses oksidasi tergantung pada jumlah oksigen yang hadir di udara dan sifat bahan yang dipengaruhinya. Dalam kasus buah segar, kulit biasanya melindungi daging
Prosesreaksi pengikatan oksigen O 2 oleh hemoglobin melalui reaksi berikut. Hb + O2 → HbO2 Oksigen atau O 2 yang diikat hemoglobin akan dibawa ke seluruh tubuh untuk diberikan ke sel (mitokondria) untuk proses oksidasi. Oksidasi dalam sel akan menghasilkan CO 2 yang kemudian akan diangkut lewat kapiler vena darah menuju alveolus.
2ljoL6. Pengertian. Respirasi atau Pernapasan dapat diartikan sebagai suatu proses pengambilan oksigen O2 dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan pelepasan karbon dioksida CO2 dari dalam tubuh ke lingkungan yang bertujuan untuk mendapatkan Pernapasan ManusiaSistem pernapasan manusia memiliki organ-organ pernapasan yang menunjang proses pernapasan tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda. Organ-organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan Pernapsan Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri atas lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung memiliki rambut, memiliki banyak kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput dalam rongga hidung, udara akan disaring oleh rambut rambut kecil silia dan selaput lendir yang berperan untuk menyaring kotoran debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, maupun merespon adanya pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan rongga hidung terdapat katup yang disebut anak anak tekak adalah menutup rongga hidung saat menelan makanan sehingga makanan tidak dapat masuk ke dalam rongga HidungHidung atau rongga hidung memiliki beberp fungsi diantaranya adalah menyaring udara yang masuk hidung, menghangatkan udara sehingga udara dari luar akan sama suhunya dengan tubuh dan melembapkan udara yang masuk saluran Pernapasan Faring atau TekakSetelah melewati rongga hidung, udara selanjutnya masuk ke faring. Faring merupakan saluran penghubung antara rongga hidung dan memiliki panjang antara 12,5–13 cm. Faring terdiri atas tiga bagian, yaitu nasofaring, orofaring, dan merupakan pertemuan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Oleh karena itu, ketika menelan makanan, suatu katup epiglotis akan menutup saluran pernapasan glotis sehingga makanan akan masuk ke saluran Faring TekakEpiglotis yang terdapat dalam farings berfungsi untuk mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan Pernapasan LaringSetelah melewati faring, udara akan menuju laring. Laring sering disebut sebagai kotak suara karena di dalamnya terdapat pita merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh sembilan tulang satu dari sembilan tulang rawan tersebut adalah tulang rawan tiroid yang berbentuk menyerupai laki-laki dewasa, tulang rawan tiroid lebih besar daripada wanita sehingga membentuk apa yang disebut dengan Pernapasan Trakea Batang TenggorokanTrakea merupakan tabung berbentuk pipa, seperti huruf C yang dibentuk oleh tulang tulang rawan yang berbentuk cincin yang terdiri atas 15 – 20 tersusun atas empat lapisan, yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, lapisan tulang rawan, dan lapisan adventitia. Lapisan submukosa terdiri atas jaringan tulang rawan terdiri atas kurang lebih 18 tulang rawan berbentuk huruf C. Lapisan adventitia terdiri atas jaringan TrakeaLapisan mukosa terdiri atas sel-sel epitel berlapis semu bersilia yang mengandung sel goblet penghasil lendir mucus.Silia dan lendir berfungsi menyaring debu atau kotoran yang Pernapasan Bronkus Cabang Batang TenggorokanTenggorokan trakea bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Kedua cabang tersebut dinamakan bronkus terhubung dengan paru-paru sebelah kanan dan kiri. Bronkus bercabang-cabang lagi, cabang yang lebih kecil disebut bronkus juga dilapisi lapisan sel epitel selapis silindris BronkusBronkus adalah saluran yang berfungsi menghubungkan trakea dengan paru paru. Bronkus kanan menghubungkan trakea dengan paruparu kanan dan bronkus kiri menghubungkan trakea dengan paru-paru di dalam paru-paru bercabang-cabang yang semakin kecil disebut pernapasan AlveolusBronkiolus bermuara pada alveoli tunggal alveolus, struktur berbentuk bola-bola ukuran kecil yang dikelilingi oleh pembuluh- pembuluh AlveolusEpitel pipih yang melapisi alveoli yang berfungsi memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga Pernapasan Paru Paru PulmoParu- paru terletak di dalam rongga dada thoraks. Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh suatu selaput yang disebut paru terdiri atas paru- paru kiri pulmo sinister dan paru- paru kanan pulmo dekster. Paru- paru kiri terdiri atas dua lobus, sedangkan paru- paru kanan terdiri atas tiga paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura yaitu pleura parietalis dan pleura antara kedua lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga mencegah terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat keadaan sehat kedua lapisan itu saling erat bersentuhan. Namun dalam keadaan tidak normal, udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil daripada tekanan udara luar 3 – 4 mmHg.Di bagian dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru- paru yang disebut alveolus dan jumlahnya lebih kurang 300 juta adanya alveolus, luas permukaan paru-paru diperkirakan mencapai 160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaan Inspirasi dan EkspirasiInspirasi merupakan proses ketika udara masuk ke dalam saluran pernapasan, sedangkan ekspirasi merupakan proses ketika udara keluar dari saluran terjadi ketika menghirup napas dan ekspirasi terjadi ketika mengembuskan napas atau mengeluarkan udara dari dua macam pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan DadaOtot yang berperan aktif dalam pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk interkostal.Otot ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot antartulang rusuk luar intercostal eksternal yang berperan mengangkat tulang-tulang rusuk, dan otot antartulang rusuk dalam interkostal internal yang berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi Fase Inspirasi atau Inhalasi Pernapasan DadaFase inspirasi adalah fase terjadinya kontraksi otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada volume rongga dada menyebabkan volume paru- paru juga Perubahan volume ini, maka tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam salaura Fase Ekspirasi atau Ekshalasi Pernapassan DadaFase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi semula yang dikuti dengan turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi lebih dada yang mengecil menyebabkan volume paru-paru juga perubahan volume ini, maka tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehinggal udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida PerutPada pernapasan perut, otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Otot -otot diafragma adalah otot yang membatasi rongga perut dan rongga mekanisme pernapasan perut terdiri dari dua fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi1 Fase Inspirasi Pernapasan PerutSelama fase inspirasi otot diafragma berkontraksi sehingga posisi permukaan diafragma menjadi volume rongga dada dan paru-paru membesar. Membesarnya volume paru- paru menyebabkan tekanan udara di dalamnya menjadi lebih rendah daripada tekanan udara di luar paru-paru sehingga udara dari luar dapat masuk ke dalam Fase Ekspirasi Pernapasan PerutFase ekspirasi merupakan fase relaksasi otot diafragma kembali ke posisi semula sehingga menyebabkan posisi permukaan diafragma menjadi melengkung ke volume rongga dada dan paru paru mengecil dan tekanan udara di dalam paru paru lebih besar daripada tekanan udara luar, sehingga udara dapat keluar dari Udara dalam Paru-paruVolume udara pernapasan dapat diukur menggunakan alat yang disebut dengan besarnya volume udara di dalam paru- paru dapat dibagi menjadi volume tidal, volume komplementer, volume suplementer, kapasitas vital, dan volume Tidal VT tidal volume,Volume tidal merupakan volume udara yang dapat diinspirasikan maupun diekspirasikan. Setiap pernapasan normal volume tidal adalah lebih kurang 500 cc cm3 atau 500 cadangan inspirasi VCIVolume cadangan inspirasi inspiratory reserve volume atau udara komplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah bernapas inspirasi biasa, yang besarnya lebih kurang cc cm3 atau cadangan ekspirasi VCEVolume cadangan ekspirasi expiratory reserve volume atau udara suplementer, yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah mengeluarkan napas ekspirasi biasa, yang besarnya lebih kurang cc cm3 atau sisa Volume ResiduVolume sisa/residu residual volume, yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru- paru setelah mengeluarkan napas ekspirasi maksimal, yang besarnya lebih kurang cc cm3 atau peristiwa pernapasan diperlukan penyatuan dua volume paru-paru atau lebih. Hal ini disebut kapasitas paruparu. Kapasitas paru-paru meliputiKapasitas vital KVKapasitas vital vital capacity, yaitu volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi semaksimal mungkin juga, yang besarnya lebih kurang cc cm3 atau kapasitas vital adalah jumlah dari volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume cadangan KV + 4600 = VCI + VCE + total paru-paru KTPVolume total paru -paru total lung volume, yaitu volume udara yang dapat ditampung paru- paru semaksimal mungkin, yang besarnya lebih kurang cc cm3 atau mL. Jadi, volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa + kapasitas KTP + 5800 ml. KTP = KV + Pertukaran Gas Oksigen Karbon DioksidaBernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan PernapasanPernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar eksternal dan pernapasan dalam internal.Pernapasan Eksternal External Respiration,Pernapasan eksternal merupakan pertukaran O2 dari udara dengan CO2 dari kapiler darah dalam eksternal terjadi di dalam paru- paru. Dalam proses ini, oksigen masuk ke dalam darah dan karbon dioksida keluar menuju system pernapasan ekternal, O2 di dalam elveolus paru paru masuk ke kapiler arteri darah dengan cara difusi dapat berlangsung karena adaya perbedaan tekanan parsial antara O2 dalam alveolus dengan oksigen O2 dalam kapiler parsial oksigen O2 dalam alveolus lebih tinggi dibanding oksigen O2 dalam kapiler difusi akan terjadi dari daerah yang bertekanan parsial tinggi ke daerah yang bertekanan parsial dalam kapiler arteri darah O2 kemudian diikat oleh hemoglobin. Proses reaksi pengikatan oksigen O2 oleh hemoglobin melalui reaksi + O2 → HbO2Oksigen atau O2 yang diikat hemoglobin akan dibawa ke seluruh tubuh untuk diberikan ke sel mitokondria untuk proses dalam sel akan menghasilkan CO2 yang kemudian akan diangkut lewat kapiler vena darah menuju dioksida CO2 dalam alvelous ini akan dikeluarkan lewat paru-paru. Karbon dioksida CO2 diangkut sebagai ion bikarbonat HCO3–. Reaksi yang terjadi adalah sebagai + HCO3– → H2CO3 → H2O + CO2Proses Reaksi ini dibantu oleh enzim karbonat anhidrase, yang terdapat dalam sel-sel darah Internal Internal RespirationPernapasan internal, yaitu proses pertukaran O2 dan CO2 dari kapiler darah ke sel-sel tubuh pertukaran gas di dalam jaringan tubuh.Oksigen dan karbon dioksida bergerak berlawanan. Oksigen berdifusi dari darah ke dalam sel. Sedangkan karbon dioksida berdifusi dari dalam sel menuju dalam darah berfungsi untuk mengikat dan melepaskan oksigen. Pada pernapasan internal O2 yang sudah terikat pada hemoglobin dalam bentuk oksihemoglobin diangkut menuju oksi hemoglobin akan melepaskan O2 ke dalam jaringan tubuh atau sel. Sesuai reaksi berikutHbO2 → Hb+O2Kemudian O2 diterima oleh mitokondria untuk digunakan pada proses oksidasi. Proses oksidasi mengahasilkan karbon Karbon dioksida CO2 akan berdifusi masuk ke kapiler vena darah. Karbon dioksida CO2 ini akan diangkut oleh kapiler vena darah menuju alveolus dalam paru pengangkutan gas karbon dioksida CO2 melalui tiga cara Karbon dioksida CO2 larut dalam plasma dan membentuk asam karbonat. Mekanisme terjadinya reaksi ini hanya menggunakan 5 persen dari total karbon dioksida yang ada dalam plasma. Reaksinya seperti + H2O → H2CO32. Karbon dioksida diangkut dengan membentuk karbominohemoglobin. Karbon dioksida ini berdifusi ke dalam sel darah merah dan berikatan dengan Amin -NH2. Amin merupakan protein dari ini hanya memanfaatkan 30 persen dari total karbon dioksida yang ada. Secara sederhana,reaksi CO2 dengan Hb dapat ditulis sebagai Hb → HbCO23. Karbon dioksida diangkut dalam bentuk ion bikarbonat HCO3–. Proses ini berantai dan disebut pertukaran dioksida bersenyawa dengan air membentuk asam karbonat, yang mengurai menjadi H+ + HCO3–. Reaksinya seperti berikut CO2 + H2O →H2CO3 + H+ + HCO3–Reaksi ini dibantu oleh enzim karbonat anhydrase. Ion bikarbonat HCO3– akan keluar dari sel darah merah dan masuk plasma HCO3– diganti dengan ion klorida. Proses reaksi memanfaatkan sekitar 65 persen dari total karbon Selular Cellular RespirationPernapasan selular adalah proses kimia yang terjadi di dalam mitokondria sel-sel tubuh. Dalam proses ini, oksigen bereaksi dengan molekul makanan glukosa sehingga energi ini tersimpan dalam bentuk adenosin triphosphate, ATP. Pernapasan selular menghasilkan Karbon dioksida dan Soal Ujian Sistem Pernapasan Dada dan Perut, Pertugaran Gas Okigen Karbon Dioksida,Soal 1. Udara yang masuk atau keluar waktu kita bernapas normal disebut udara . . . .residukomplementercadangancadangan pernapasantidalSoal 2. Di dalam hidung udara pernapasan akan mengalami hal-hal berikut . . . .pembebasan kumanpenghangatan sesuai suhu tubuhpenetralan zat racunpemisahan oksigen dan CO2pembebasan O2 dari uap airSoal 3. Pertukaran O2 darah dengan CO2 dalam sel-sel tubuh disebut pernapasan . . . .internaldadaperutaerobanaerobSoal 4. Urutan saluran pernapasan manusia dari luar ke dalam adalah ….hidung–faring–laring–trakea–bronkus–alveolushidung–laring–faring–trakea–bronkus–alveolushidung–faring–laring–trakea–alveolus–bronkushidung–laring–faring–alveolus–trakea–bronkushidung–alveolus–bronkus–trakea–laring–faringTahapan Proses Sintesis Protein. Penjelasan Contoh Soal50+ Comtoh Soal Ujian Dan Jawaban Sistem Peredaran Darah Besar Kecil Jantung Paru Paru25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Metabolisme Anabolisme Katabolisme FotosintesisPenggunaan bahan kimia berlebih menyebabkan ….Jenis Jenis EvolusiPersendian Antar Tulang, Jenis Fungsi ContohJaringan Organ Daun TumbuhanJaringan Gabus Tumbuhan, Cork Tissue25+ Contoh Soal Dan Jawaban Indera Pendengaran Telinga Membran Timpani Eustachius Korti Kanalis SemisirkulisGerakan peristaltik terjadi pada alat pencernaan, kecuali ….123456...19>>Fungsi Organ Pernapasan Dada Perut Paru Paru Eksternal Internal SelularDaftar PustakaStarr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, 2019, “===============
merupakan pengambilan udara masuk berupa oksigen O2 ke dalam paru-paru dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk karbon dioksida CO2 dan uap air. Pengambilan udara masuk ke dalam paru-paru disebut dengan inspirasi dan proses pengeluarannya kembali disebut ekspirasi. Pada proses tersebut terjadi pertukaran gas secara difusi. Paru-paru merupakan bagian terpenting dari organ-organ yang berperan dalam sistem pernapasan. Dalam sistem organ pada manusia, paru-paru memiliki 2 fungsi yaitu sebagai organ respirasipernapasan dan ekskresi. Mengingat pentingnya pernapasan bagi tubuh, kita harus selalu menjaga sistem pernapasan kita. Sehingga kita dapat terhindar dari penyakit yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia. Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan juga dapat dibedakan menjadi langsung dan tidak langsung. Pada pernapasan langsung, pengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan. Manusia bernapas secara tidak langsung, artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Jika dilihat dari tahapannya, pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar eksternal dan pernapasan dalam internal. Perbedaan pernapasan luar dan dalam adalah sebagai berikut. 1. Pernapasan Luar Eksternal Pernapasan luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Proses yang terjadi pada pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dari udara dalam alveolus dengan CO2 dalam kaplier darah. Proses tersebut berlangsung secara difusi. pertukaran gas O2 dan CO2 pada alveolus sumber google image Penyebab terjadinya difusi O2 dan CO2 di dalam paru-paru ini dikarenakan adanya perbedaan tekanan parsial. Proses difusi akan terjadi dari daerah yang bertekanan parsial tinggi ke daerah yang bertekanan parsial rendah. Udara yang sampai alveoli memiliki tekanan O2 yang lebih tinggi dan tekanan CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan darah dalam pembuluh arteri yang melewati alveoli. Karena tekanan O2 di alveolus lebih tinggi daripada di pembuluh darah, maka O2 akan berdifusi ke dalam darah. Pada saat yang bersamaan dengan difusi oksigen, terjadi juga difusi CO2 dengan arah yang berlawanan, yaitu dari darah ke udara dalam rongga alveolus. Tekanan parsial CO2 dalam alveolus lebih rendah daripada di pembuluh darah, sehingga CO2 berdifusi dari darah ke alveolus. Saat darah meninggalkan kapiler di alveolus, darah tersebut telah memiliki tekanan O2 yang lebih tinggi dan tekanan CO2 yang lebih rendah. Kemudian jantung memompa darah yang kaya akan O2 tersebut dari paru-paru ke seluruh tubuh. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin adalah sejenis protein yang terdapat sel darah merah yang terdiri atas hemin dan globin. Hemin memiliki unsur besi Fe yang menjadi pusat dari molekul hemoglobin. Hemoglobin inilah yang menyebabkan darah bewarna merah. Dalam unsur besi ini, terjadi pengikatan oksigen proses oksigenasi sehingga terbentuk oksihemoglobin HbO2. Hb + O2⎯→ HbO2 2. Pernapasan Dalam Internal Pernapasan dalam pernapasan internal adalah pertukaran O2 dari aliran darah dengan CO2 dari sel-sel jaringan tubuh. Pertukaran gas di dalam jaringan terjadi dengan prinsip yang sama dengan yang terjadi di paru-paru. pertukaran gas O2 dan CO2 pada jaringan tubuh Difusi oksigen keluar dari darah dan masuk ke dalam cairan jaringan dapat terjadi, karena tekanan oksigen di dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan di dalam darah. Hal ini disebabkan karena sel-sel secara terus-menerus menggunakan oksigen dalam respirasi selular. Oksigen digunakan sel-sel tubuh untuk proses pembakaran oksidasi untuk menghasilkan energi. Tekanan parsial O2 pada kapiler darah nadi 100 mmHg dan tekanan parsial O2 dalam jaringan tubuh kurang dari 40 mmHg. Perbedaan tekanan menyebabkan oksigen dalam darah dilepaskan dari oksihemoglobin ke dalam jaringan tubuh atau sel. Reaksinya adalah sebagai berikut. HbO2 → Hb + O2 Selanjutnya O2 akan diterima oleh mitokondria untuk mengoksidasi zat makananglukosa sehingga dapat dihasilkan energi, gas CO2, dan uap air. Mitokondria adalah organel sel yang berperan sebagai tempat berlangsungnya respirasi sel. Selain membutuhkan O2, respirasi sel juga membutuhkan zat makanan. Ternyata ada kerja sama yang sinergis antara sistem pernapasan dan sistem pencernaan untuk melaksanakan proses oksidasi biologi guna menghasilkan energi. Hal tersebut merupakan contoh bahwa sistem organ yang ada dalam tubuh kita saling berhubungan. Karena karbon dioksida secara terus-menerus dihasilkan oleh sel-sel tubuh sebagai salah satu sisa metabolisme, maka tekanan karbon dioksida menjadi tinggi. Tekanan parsial CO2 dalam jaringan 60 mmHg dan dalam kapiler darah 41 mmHg. Hal tersebutlah yang menyebabkan O2 dapat berdifusi ke dalam jaringan dan CO2 berdifusi ke luar jaringan. CO2 akan berdifusi masuk ke kapiler vena darah. CO2 ini akan diangkut oleh kapiler vena darah menuju alveolus. Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut. 1. Sekitar 60–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat HCO3– oleh plasma darah, setelah asam karbonat yang terbentuk dalam darah terurai menjadiion hidrogen H+ dan ion bikarbonat HCO3–. Ion H+ bersifat racun, oleh sebab itu ion ini segera diikat Hb, sedangkan ion HCO3– meninggalkan eritrosit masuk ke plasma darah. Kedudukan ion HCO3– dalam eritrosit diganti oleh ion klorit. Persamaan reaksinya sebagai berikut. H2O + CO2→ H2CO3→ H++ HCO3– 2. Lebih kurang 25% CO2 diikat oleh hemoglobin membentuk karboksihemoglobin. Secara sederhana, reaksi CO2 dengan Hb ditulis sebagai berikut. CO2 + Hb → HbCO2 Karboksihemoglobin disebut juga karbominohemoglobin karena bagian dari hemoblogin yang mengikat CO2 adalah gugus asam amino. Reaksinya sebagai berikut. CO2+ RNH2→ RNHCOOH 3. Sekitar 6–10% CO2 diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat H2CO3. Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga stabilitas pH darah. Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat H2CO3 akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah yang berperan sebagai larutan buffer. Jika diilustrasikan perbedaan pernapasan eksternal dan internal adalah sebagai berikut. Perbedaan pernapasan eksternalkanan dan pernapasan internal kiri
Ilustrasi Oksigen dalam Darah akan Diangkut Oleh, Foto Pexels/Alexandr PodvalnyTubuh manusia disebut-sebut sebagai pabrik terhebat. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang tubuh kita memiliki mekanisme yang cukup kompleks. Salah satu mekanisme tersebut adalah pengangkutan oksigen. Oksigen dalam darah akan diangkut oleh eritrosit atau sel darah merah. Bagaimana prosesnya? Simak uraian berikut Pengangkutan OksigenMenurut buku Ringkasan Materi dan Latihan Soal IPA Kelas VIII SMP Kurikulum 2013 oleh Yudadi Tri Nugraheny 201956, darah terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah. Masing-masing darah memiliki fungsinya sendiri-sendiri, salah satunya adalah eritrosit. Eritrosit atau sel darah merah memiliki fungsi yang penting karena oksigen dalam darah akan diangkut oleh eritrosit ke seluruh proses-proses yang dilalui oksigen sebelum sampai ke eritrosit. Dimulai dari terhirupnya oksigen melalui hidung, lalu ke tenggorokan, lalu ke paru-paru. Di dalam paru-paru, oksigen akan melewati cabang-cabang hingga sampai ke alveolus. Alveolus merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Oksigen dalam alveolus akan segera diikat oleh hemoglobin yang terdapat pada eritrosit atau sel darah merah dalam bentuk oksihemoglobin. Dari situlah sel darah merah akan melewati pembuluh arteri dan mengedarkan oksigen ke sel-sel yang terdapat pada seluruh tubuh. Proses pengikatan dan pelepasan oksigen oleh eritrosit atau sel darah merah dipengaruhi oleh kadar oksigen, karbon dioksida, serta tekanan Oksigen dalam Darah akan Diangkut Oleh, Foto Pexels/Spencer SeloverPengangkutan oksigen oleh eritrosit ke sel-sel yang terdapat pada tubuh merupakan hal yang sangat penting. Hal ini terjadi karena oksigen dibutuhkan untuk membantu menggantikan sel-sel yang rusak, menyediakan energi bagi tubuh, dan mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh. Namun, tidak selamanya proses pengangkutan oksigen berjalan dengan lancar. Terkadang, ada masalah yang bisa diidap oleh seseorang sehingga menghambat proses pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh. Salah satu masalah tersebut adalah asfiksia yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau jaringan tubuh artikel terkait mekanisme pengangkutan oksigen dalam darah. Perlu diingat bahwa oksigen dalam darah akan diangkut oleh eritrosit, sehingga kita perlu untuk menjaga agar eritrosit bisa mengangkut oksigen sebagaimana mestinya demi kesehatan kita bersama. LOV
Gambar. Mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida Sumber Biology Concepts & Connections, 2006 Di halaman sebelumnya kita telah mempelajari tentang sistem pernapasan pada manusia, di halaman ini kita akan membahas tentang Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida pada proses pernapasan manusia. Masih ingat? dalam pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui bersama bahwa pernapasan dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu pernapasan eksternal external respiration, pernapasan internal internal respiration dan pernapasan seluler cellular respiration. Nah, agar pembahasan terkait mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat lebih mudah dipahami, kita akan membahasnya secara terpisah sesuai pembagian di atas. Setuju?. 1. Pernapasan Eksternal Ketika kita menghirup udara dari lingkungan, maka udara akan masuk ke dalam paru-paru kita. Nah, disini akan terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru lebih tepatnya di alveolus yang terjadi secara difusi yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan. Udara yang sampai di dalam alveoli memiliki tekanan O2 yang lebih tinggi daripada tekanan O2 di kapiler-kapiler darah alveoli. Akibatnya, O2 akan mengalir masuk ke dalam darah yang kemudian diikat oleh hemoglobin darah. Selain itu di dalam udara yang sampai di alveoli, tekanan CO2 memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan tekanan CO2 di dalam darah. Akibatnya, karbondioksida akan mengalir dari darah menuju menuju kapiler paru-paru. Gambar. Peredaran darah manusia Sumber Mungkin sebagian dari kita bertanya, mengapa tekanan CO2 di dalam darah bisa lebih besar daripada tekanan tekanan CO2 dalam udara yang ada di alveoli? Hal ini disebabkan karena terjadi penumpukan CO2 sebagai akibat dari metabolisme sel. Hemoglobin adalah protein yang terdiri atas hemin dan globin. Hemin memiliki unsur besi Fe yang menjadi pusat dari molekul hemoglobin itu sendiri. Dalam unsur besi ini terjadi pengikatan oksigen proses oksigenasi sehingga terbentuk oksihemoglobin HbO2 dimana setiap molekul hemoglobin dapat mengikat sampai 4 molekul O2. Banyaknya pengikatan ini dipengaruhi juga oleh tekanan udara lingkungan. Disaat yang sama ketika sel darah merah masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar yakni sekitar 65%, karbondioksida akan diangkut oleh darah dalam bentuk ion bikarbonat HCO3– melalui proses berantai yang disebut dengan proses pertukaran klorida. Sedangkan 30% nya akan berikatan dengan salah satu protein dalam hemoglobin. Pembentukan asam bikarbonat HCO3– terjadi karena adanya enzim karbonat anhidrase di dalam darah yang membantu mereaksikan CO2 dengan H2O sehingga membentuk asam karbonat H2CO3. Asam karbonat ini, nantinya dapat mengalami ionisasi atau disosiasi dengan mengeluarkan atom hidrogen H+ sehingga asam karbonat akan menjadi asam bikarbonat HCO3–. Atom hidrogen tersebut kemudian akan ditangkap oleh hemoglobin. Reaksinya sebagai berikut. H2O + CO2 → H2CO3 → HCO3– + H+ Di dalam paru-paru, akan terjadi reaksi serupa hanya saja arahnya terbalik dimana terjadi reaksi antara ion bikarbonat HCO3– dan H+ sehingga terbentuklah CO2 dan H2O yang kemudian akan dikeluarkan melalui hidung. Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut. HCO3– + H+ → H2CO3 → H2O + CO2 Gambar. Mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida Sumber Biology Concepts & Connections, 2006 2. Pernapasan Internal Pada pernapasan internal, proses pertukaran gas terjadi di dalam jaringan tubuh. Setelah terbentuk oksihemoglobin HbO2 di dalam paru-paru, jantung akan melakukan pemompaan darah kaya O2 dan miskin CO2 dari paru-paru ke seluruh tubuh. Nah, oksigen yang terikat dalam darah tadi akan dilepas dan menuju ke dalam jaringan tubuh melalui proses difusi. Oksigen ini nantinya akan digunakan untuk metabolisme sel. Lantas bagaimana oksigen dan karbondioksida bisa berdifusi? Oksigen dapat bergerak karena ada perbedaan tekanan oksigen pada darah dan jaringan. Tekanan parsial oksigen di dalam darah lebih besar daripada tekanan oksigen pada jaringan sel. Oleh karena itulah kemudian oksigen akan mengalir menuju ke jaringan sel. Dilain sisi, tekanan karbondioksida pada darah lebih kecil daripada tekanan karbondioksida pada jaringan sel. Hal ini mengakibatkan karbondioksida akan mengalir dari jaringan sel menuju darah. Sebagian besar karbondioksida akan masuk ke dalam plasma darah dan bergabung dengan air membentuk asam karbonat H2CO3 sedangkan sebagian lainnya akan berikatan dengan hemoglobin membentuk karboksi hemoglobin HbCO2. Asam karbonat ini kemudian akan diurai menjadi dua ion oleh enzim anhidrase yaitu menjadi ion hidrogen H+ dan ion bikarbonat HCO3–. Karbondioksida yang diangkut oleh darah tidak semuanya dibuang keluar tubuh, akan tetapi ada sekitar 10% nya masih terkandung di dalam darah sebagai ion-ion bikarbonat. Ion-ion ini berfungsi sebagai larutan penyangga yang berfungsi menjaga kestabilan keasaman dalam darah pH darah. 3. Pernapasan Seluler Setelah sampai di jaringan, O2 akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh. Nah, di dalam sel O2 ini nantinya digunakan untuk proses oksidasi sel. Gas sisa yang dihasilkan dari proses oksidasi sel adalah CO2. Jika O2 digunakan makin banyak, maka CO2 yang dihasilkan akan semakin banyak pula. CO2 yang menumpuk kemudian akan mengalir keluar dari sel menuju darah namun setidaknya sekitar kurang dari 5%, CO2 tetap berada di dalam sel. Ferdinand, Fictor P dan Moekti Belajar Biologi 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta Visindo Media Persada. Sri, Lestari 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo CV Putra Nugraha. Rachmawati, Faidah Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta CV Ricardo. Pos terkaitPenyakit pada sistem pernapasan dan cara pencegahannyaAlat Pernapasan Pada Burung atau AvesKelainan dan Gangguan Pada Sistem Pernapasan ManusiaVolume Udara Dalam Paru-Paru ManusiaSistem Pernapasan Pada Manusia
Ilustrasi Proses Pengangkutan Oksigen dalam Darah. Foto dok. ANIRUDHAgar tetap hidup, manusia tentu membutuhkan pasokan oksigen yang cukup untuk kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh. Oksigen dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin. Untuk mengetahui lebih lengkap bagaimana proses pengangkutan oksigen dalam darah pada tubuh manusia, mari kita simak ulasanya berikut Proses Pengangkutan Oksigen dalam Darah pada Tubuh ManusiaKebutuhan oksigen dalam tubuh manusia menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi agar seseorang dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Kebutuhan oksigen ini diperoleh dari udara yang mengandung oksigen di sekitar kita. Namun, setiap orang memiliki kebutuhan oksigen yang berbeda-beda Pembahasan ini juga dijelaskan dalam buku berjudul Buku Ajar Biologi Berbasis Science Technology Engineering and Mathematics STEM untuk Kelas XI SMA dan MA yang disusun oleh Mucharommah Sartika Ami, Nur Hidayah 2020 13.Tertulis dalam buku tersebut bahwa kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat badan, jenis kelamin, dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml per hari per Proses Pengangkutan Oksigen dalam Darah. Foto dok. Jesse OrricoSekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit. Oksigen yang terikat dalam hemoglobin dikenal dengan oksihemoglobin. 2-3% lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah. Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar oksigen, dan kadar karbondioksida di jaringan tubuh, dan terjadi secara pembahasan tersebut, kita dapat mengetahui bahwa oksigen dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin. Pembahasan mengenai proses pengangkutan darah dalam tubuh manusia dipaparkan dalam buku Fisiologi Manusia Edisi Revisi yang disusun oleh Dr. Umar, MS., AIFO, Jaka Putra Utama, S. Pd., M. Pd 2021 132.Ilustrasi Proses Pengangkutan Oksigen dalam Darah. Foto dok. LuAnn HuntDikutip dari buku tersebut bahwa oksigen yang diperlukan tubuh berasal dari lingkungan sekitar, dihirup melalui hidung dan akhirnya sampai di alveolus. Begitu sampai di alveolus, oksigen segera berdifusi ke dalam darah untuk bergabung dengan hemoglobin. Selanjutnya, oksigen akan diangkut oleh plasma dan hemoglobin yang terkandung di dalam sel-sel darah merah. Oksigen berdifusi ke dalam plasma tidak mengalami reaksi kimia, oksigen larut dalam plasma dan diangkut melalui pemecahan secara pembahasan singkat mengenai proses pengangkutan oksigen dalam darah yang terjadi dalam tubuh manusia. Agar persebaran oksigen dalam tubuh dapat terus berjalan dengan baik, kita perlu menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan makan makanan bergizi. Semoga bermanfaat. DAP
oksigen diangkut ke seluruh sel tubuh untuk proses oksidasi oleh